APAKAH gigi berlubang harus dicabut? Apa akibat gigi berlubang tidak dicabut? Apakah risiko gigi berlubang tidak dicabut berat? Atau sebaliknya, tidak ada risiko apa-apa?
Nah, ini adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul dalam benak penderita gigi berlubang. Ada pasien yang setuju saja ketika dokter gigi yang memeriksanya memberitahu rencana pencabutan giginya.
Tetapi, ada pasien yang menolak pencabutan giginya. Mereka hanya minta pengobatan atas giginya.
Mana yang terbaik untuk Anda? Pencabutan atau pengobatan atas gigi mereka? Atau hanya dengan penambalan gigi saja? Atau mencari pengobatan yang lain?
Contents
Beberapa Akibat Gigi Berlubang Tidak Dicabut
Banyak orang yang membiarkan sakitnya giginya tanpa pengobatan yang serius. Apa yang dilakukan sekadarnya saja. Saat gigi sakit, cukup diobati dengan minum obat sakit gigi.
Walaupun sudah dipastikan giginya berlubang. Ketika rasa sakit telah hilang dengan minum obat, tidak ada pengobatan lanjutan. Padahal, sakitnya sudah tergolong parah dan harus dicabut.
Beberapa akibat gigi berlubang tidak dicabut antara lain:
1. Gigi berlubang bisa mempengaruhi kesehatan gigi yang lain. Bahkan, juga mempengaruhi kesehatan mulut secara keseluruhan.
Dengan demikian, pencabutan gigi adalah alternatif terakhir. Yakni, ketika pilihan lain tidak bisa menyelamatkan gigi Anda yang berlubang. Misalnya, akibat gigi berlubang tidak dicabut, lubang gigi menjadi lebih dalam dan luas.
2. Akibat gigi berlubang tidak dicabut bisa mengganggu kesehatan gigi yang lain. Bahkan, bisa membuat gigi lain terasa ngilu. Sakit gigi sudah masuk ke saraf.
Jadi: saraf gigi juga menjadi terganggu sehingga pencabutan gigi tergantung pada kondisi lubang gigi.
Pencabutan gigi sangat perlu jika kondisi gigi berlubang sudah parah dan dokter tidak mungkin melakukan perbaikan / pengobatan tanpa pencabutan.
(foto: sehatly.com)
3. Akibat gigi berlubang tidak dicabut juga bisa membuat ada gigi ompong. Sebab, gigi berlubang akhirnya membusuk, rusak dan patah.
Tindakan Lain Bukan Pencabutan Gigi
Tindakan lain tanpa pencabutan gigi adalah memberikan fluoride supaya lubang gigi bisa pulih kembali. Hampir semua pasta gigi kini mengandung fluoride.
Cara ini bisa Anda lakukan ketika lubang gigi masih pada tahap awal.
Jika lubang sudah melampaui tahap awal, maka perlu penambalan lubang gigi. Langkah berikutnya adalah membuat crown gigi dan perawatan saluran akar gigi apabila lubang gigi sudah lebih dalam.
Tetapi jika kerusakan sudah sangat parah sehingga gigi tidak bisa dipulihkan lagi, dokter baru memutuskan pencabutan gigi berlubang.
Sakit Sebentar demi Kesehatan Gigi Anda
Umumnya orang tidak ingin ada pencabutan gigi mereka. Bahkan, ada yang takut. Takut karena pencabutan gigi menggunakan catut khusus untuk mencabut gigi.
Akhirnya, mereka hanya melakukan pengobatan gigi. Itu pun tidak melalui dokter gigi.
Padahal, pengobatan yang mereka lakukan hanya menghilangkan rasa sakit. Sisa gigi berlubang dibiarkan dan akhirnya rapuh dan patah sendiri.
Tentu saja, ini bukan cara terbaik. Sebab, rasa sakit masih bisa muncul setiap saat sampai gigi rapuh. Yang terbaik, ya pencabutan. Sakit sebentar, tetapi untuk kesehatan gigi jangka panjang.
Terkadang, pencabutan gigi mengakibatkan tempat bekas gigi mengeluarkan darah. Meskipun dokter sudah beusaha menempatkan kasa atau kapas di sekitar gigi yang akan dicabut.
Tetapi, hal itu hanya kejadian sementara. Apalagi pencabutan gigi sekarang makin canggih. Bisa pakai laser yang tidak menimbulkan rasa sakit. Meskipun biayanya agak mahal.
Selain itu, dokter akan melakukan pembiusan lokal dengan cara bius disuntikkan di sekitar area gigi yang akan dicabut.
Tetapi, pendarahan terkadang masih terjadi. Ada juga yang merasa nyeri dan bengkak di sekitar area pencabutan gigi. Tidak hanya sehari, terkadang bengkak sampai beberapa hari.
Namun semua bisa berakhir dengan hilangnya rasa sakit yang Anda derita akibat gigi berlubang. Dengan mengonsumsi obat yang diresepkan dokter, pendarahan segera berhenti dan rasa sakit setelah gigi dicabut segera menghilang.
Anda bisa kembali beraktivitas tanpa ada gangguan gigi sakit lagi. Penulis artikel ini juga pernah dicabut giginya ketika rasa sakit akibat gigi berlubang.
Supaya terhindar dari gigi berlubang, ya Anda harus menghindari penyebab terjadinya gigi berlubang.
Diskusikan tentang Risiko Pencabutan Gigi dengan Dokter
Yang perlu Anda perhatikan adalah petunjuk dokter untuk mempercepat proses penyembuhan setelah pencabutan gigi.
Misalnya, sebelum bekas gigi yang dicabut sembuh betul, Anda sebaiknya tidak merokok. Sebab, merokok bisa memperlambat penyembuhan atau menimbulkan infeksi.
Risiko lain, pencabutan gigi bisa menyebabkan terjadinya gangguan saraf. Ini bisa membuat Anda menderita nyeri atau mati rasa pada bibir, dagu, gigi, gusi, dan lidah.
Gangguan bisa sementara, tetapi ada juga yang permanen.
Maka, sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter jika dokter menyerankan pencabutan gigi.
Apalagi, jika Anda sudah berumur 40 tahun lebih. Yang terbaik untuk pencabutan gigi adalah ketika masih muda.
Anak SD Kelas 1 Menderita Gigi Berlubang
Gigi berlubang ternyata tidak mengenal usia. Anak-anak juga bisa menderita gigi berlubang.
Maka, orang tua, khususnya Bunda, perlu memperhatikan kesehatan gigi putra-putrinya supaya tidak terjadi gigi berlubang pada mereka.
Misalnya, apa yang terjadi pada putri dari Bunda Ailla, warga Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dalam blognya, coretanailla.blogspot.com, Bunda ini berkisah tentang anak putrinya yang baru duduk di kelas 1 SD, tetapi ternyata giginya berlubang.
Semula dia tidak tahu tentang keluhan putrinya yang mengaku giginya terasa nyeri. Putrinya memang sering mengeluhkan gigi gerahamnya sakit.
Ternyata, rasa sakit muncul akibat gigi berlubang tidak dicabut. Itu dia ketahui setelah periksa dokter gigi di rumah sakit.
Bunda ini mengakui bahwa gigi berlubang terjadi akibat putrinya sulit untuk diminta gosok gigi. Si kecil sering menolak untuk gosok gigi.
Untuk penambalan gigi yang berlubang, putrinya perlu periksa dokter sampai 4 kali. Tujuannya untuk memeriksa kesehatan giginya sampai benar-benar penambalan gigi berlubang sempurna.
Cara Terbaik Mencegah Gigi Berlubang
Nah, gigi berlubang bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang umur. Gigi berlubang bisa menimpa orang tua, orang dewasa setengah baya, remaja dan anak-anak.
Cara terbaik supaya terhindar dari gigi berlubang tentu saja Anda harus selalu merawat gigi dengan rajin.
Misalnya, menyikat gigi setidaknya dua kali dalam sehari. Yaitu, sehabis sarapan pagi dan menjelang tidur malam.
Setidaknya ada 10 cara mencegah gigi berlubang. Lakukan cara-cara itu dengan baik dan benar serta rutin sehingga gigi Anda selalu sehat. Selain itu, hindari penyebab gigi berlubang.
Penutup
Demikian artikel mengenai akibat gigi berlubang tidak dicabut. Semoga artikel ini menginspirasi semua pembaca untuk memelihara giginya dengan baik.
Gigi bisa tumbuh sehat, terhindar dari adanya gigi berlubang. Gigi berlubang bisa terjadi pada siapa saja tanpa pandang usia.
Silakan membagi artikel ini kepada teman dan relasi biar mereka juga selalu punya gigi sehat.