ANDA ingin menurunkan darah tinggi dengan cepat dan mudah? Cara menurunkan darah tinggi sesungguhnya tidak sulit. Minum obat penurun tensi darah tinggi ditambah menghindari konsumsi makanan minuman penyebab tensi darah naik tinggi.
Ya, hanya dengan dua cara itu Anda bisa menurunkan darah tinggi dengan dengan cepat dan mudah. Yang penting Anda lakukan kedua cara itu dengan sungguh-sungguh, terutama dengan diet hipertensi atau diet darah tinggi
Kalau Anda bersedia melakukan diet, tensi darah Anda akan mudah kembali normal. Itu bukan hal yang sulit.
Cara Menurunkan Darah Tinggi – Hampir Putus Asa Menghadapi Beratnya
Ya, menurunkan darah tinggi memang bukan hal yang sulit. Ini berdasarkan pengalaman saya 28 tahun menderita darah tinggi. Yang penting tahu caranya dan cara itu dilaksanakan dengan baik dan benar. Anda akan mampu mencegah darah tinggi sering kambuh.
Dulu, saya pernah hampir putus asa menghadapi penyakit darah tinggi. Darah tinggi sering kambuh. Kalau kambuh, menurunkannya memakan waktu lama.
Bahkan, saya pernah “menyerah” karena beratnya menghadapi penyakit darah tinggi yang sering kambuh. Semua saya kembalikan kepada Allah.
Tensi darah saya pernah mencapai 190/110 mmHg. Ketika hal itu saya ceritakan ke dokter langganan BPJS, dia langsung berkomentar: “Wah, Bapak untung tidak kena stroke”.
Saya pun menjawab: “Alhamdulillah”.
Namun, beratnya menghadapi darah tinggi tidak membuat saya putus asa. Meskipun saya “menyerah”, tetapi saya tetap mencari cara terbaik untuk mengatasi darah tinggi.
Kini darah tinggi saya jarang kambuh. Kalau toh kambuh, saya bisa menurunkannya dengan cepat dan mudah. Satu hari tensi darah langsung kembali normal.
makanan pantangan darah tinggi (foto: obatinsakit.com)
Perlu Cek Tensi Darah secara Periodik
Pertanyaannya, bagaimana cara menurunkan darah tinggi dengan cepat? Apa yang harus dilakukan? Berapa biaya yang harus dikeluarkan?
Penyakit darah tinggi (hipertensi) adalah suatu kondisi kronis di mana kadar tekanan darah pada dinding arteri meningkat sampai lebih dari 140/90 mmHg.
Tekanan darah normal adalah 90/60 mmHg sampai 120/80 mmHg. Jika tensi darah Anda sekarang 121/81 – 139/89, itu adalah tensi darah di atas normal tetapi belum tinggi.
Tensi dengan ukuran seperti itu dinamaka pre-hipertensi (menuju hipertensi). Jika tensi darah Anda terus naik sampai di atas 140/90, itu namanya Anda telah menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Tentu saja, untuk mengetahui berapa tekanan darah Anda? Sehat atau tidak, rendah, sedang (normal) atau tinggi, Anda perlu cek menggunakan alat ukur tensi darah (tensimeter).
Anda bisa datang ke Puskesmas, Klinik Kesehatan, dokter praktek atau bidan untuk mengecek tensi darah Anda. Di rumah sakit besar, ada yang menyediakan pengukuran tensi darah gratis.
Alat Cek Darah Tinggi Digital
Tetapi, Anda juga bisa mengecek tekanan darah menggunakan alat ukur tensi darah digital. Anda bisa cek tensi kapan pun. Tidak perlu tunggu lama dan bisa cek kapan pun dan di mana pun.
Anda bisa membeli alat ukur tensi darah digital di toko-toko online. Harganya bervariasi. Dari Rp 200 ribu sampai Rp 1 juta lebih. Harga selain karena kualitas dan merek, juga kegunaan (fungsi).
Ada alat ukur tensi darah digital yang juga bisa untuk mengukur kadar kolesterol dan diabetes. Anda bisa memilih tipe alat ukur tensi darah sesuai dengan keinginan dan kesediaan dana Anda.
Anda yang berusia lebih dari 40 tahun perlu melakukan pemeriksaan kadar tekanan darah secara periodik. Banyak orang kena sakit stroke karena tidak pernah mengecek kadar darah mereka.
Bagi Anda yang sudah menderita darah tinggi, seyogianya punya alat ukur tensi darah sendiri sehingga bisa melakukan pengukuran tensi kapan saja dan tidak perlu keluar rumah.
Jika ternyata tensi darah Anda tinggi, Anda bisa segera menurunkannya.
Terjadinya stroke karena terlambat menurunkan tensi darah tinggi. Banyak faktor yang menyebabkan tensi darah naik tinggi dan menyebabkan penderitanya kena stroke. Kalau sudah kena stroke, waduhh… pengobatannya sangat sulit (lamban).
Saya yakin, Anda tentu saja tidak ingin menderita stroke. Maka, jika sekarang tensi darah Anda sering tinggi, hati-hati. Segera lakukan penurunan dengan serius atau sungguh-sungguh. Walaupun tidak merasakan sakit, darah tinggi berbahaya.
Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi ke Darah Normal
Ada banyak cara menurunkan darah tinggi sampai ke tekanan darah normal. Tetapi, di sini saya membaginya menjadi dua cara utama, yaitu:
- Mengonsumsi obat: obat resep dokter, obat herbal atau obat tradisional. Yang cepat hasilnya adalah obat penurun tensi darah resep dokter (obat farmasi). Cuma obat farmasi punya efek samping yang bisa menimbulkan penyakit baru. Efek samping timbul setelah mengonsumsi obat cukup lama. Saya pernah mengalami efek samping dari mengonsumsi obat darah tinggi berupa radang tenggorokan.
- Memperbaiki pola makan: menghindari makanan penyebab tensi darah naik tinggi. Ini yang harus dilakukan pertama oleh penderita darah tinggi. Bukan makanan apa yang bisa menurunkan darah tinggi.
Ketika tensi darah naik tinggi (darah tinggi), langkah pertama yang biasa saya lakukan adalah minum obat farmasi yang bisa dibeli di apotek sesuai dengan resep dokter.
Kalau tensi darah sudah turun dan kembali normal, badan juga sudah terasa sehat, saya hentikan minum obat farmasi. Untuk menjaga tensi darah tetap normal, saya berganti mengonsumsi obat herbal jadi atau membuat sendiri. Misalnya mengonsumsi buah timun, daun seledri, bawang putih, dsb.
Obat herbal jadi bisa dibeli di toko-toko obat herbal, baik offline ataupun online. Obat herbal bebas efek samping. Asal minumnya tidak berlebihan, minum obat herbal aman sekaligus nyaman. Harganya juga murah.
Ketika minum obat herbal sebaiknya Anda tidak minum obat farmasi dalam waktu bersamaan. Kecuali Anda bisa memastikan bahwa minum keduanya aman atau tidak ada masalah sesuai dengan petunjuk dokter.
Obat herbal penurun darah tinggi antara lain Hiuneotensi, Black Garlic (obat herbal darah tinggi, kolesterol dan sakit jantung), Kapsul Jamur Lingzhi Sidomuncul, Obat Darah Tinggi Hiu Mengkudu, Kapsil Celery Daun Seledri Sidomuncul, Kapsul Nonik Ekstrak Mengkudu Sidomuncul, Kapsul Garlic Oil Minyak Bawang Putih Griya Annur, dsb.
Baca Juga: 7 Olahraga untuk Menyembuhkan Sakit Vertigo
Makanan Pantangan Darah Tinggi yang Harus Anda Hindari
Dari pengalaman, ada beberapa makanan yang menyebabkan darah tinggi (tensi darah naik tinggi) dengan cepat. Pengalaman tiap orang bisa tidak sama. Tetapi, dengan mengetahui penyebab darah tinggi yang utama, maka Anda bisa menghindari terjadinya darah tinggi. Atau, Anda busa mengatasi dan menurunkan darah tinggi.
Makanan pantangan darah tinggi antara lain:
1. Mengonsumsi banyak garam – natriumnya tinggi.
Anda boleh mengonsumsi garam tetapi sedikit saja. Tidak lebih dari 1500 miligram (mg) natrium per hari. Kini, Kementerian Kesehatan mulai menerapka aturan restoran tak boleh menyediakan tambahan garam yang banyak di meja makan tamunya.
Mengonsumsi makanan sedikit garam memang dirasa tidak nyaman. Tetapi, itu hanya awalnya. Kalau sudah terbiasa, Anda akan merasa nyaman. Malah sebaliknya. Banyak garam akan terasa sangat asin. Yang penting Anda sehat. Tensi darah tidak naik tinggi.
Makanan kemasan juga tinggi garam sehingga penderita darah tinggi harus menghindarinya. Antara lain sereal instan, minuman kemasan rasa buah atau jus kemasan, sayuran dan buah kalengan, bumbu masak instan, produk susu seperti keju dan buttermilk, makanan laut (ikan dan udang) dalam kaleng, serta mi instan.
2. Mengonsumsi makanan minuman tinggi gula.
Makanan minuman dengan kandungan gula yang tinggi (banyak) sehingga terasa sangat manis juga bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Misalnya, darah tinggi, diabetes, obesitas (kegemukan), sakit gigi, dsb.
Makanan minuman yang tinggi gula antara lain yogurt rasa buah, salad dressing, soft drink, saus tomat kemasan atau saus botol, granola bar, aneka kue, pudding dan es krim, permen (gula-gula), dsb.
3. Makanan tinggi lemak.
Makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans merupakan makanan pantangan utama untuk darah tinggi. Misalnya, kulit ayam, daging merah seperti daging kambing, sapi, kerbau, mentega, dan susu tinggi lemak.
Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans bisa meningkatkan kandungan LDL atau kolesterol jahat. Meningkatnya kolesterol tinggi bisa membuat penderita darah tinggi terkena penyakit jantung.
4. Makanan dalam kaleng dan kemasan.
Anda juga perlu hati-hati mengonsumsi makanan dalam kaleng dan kemasan. Sebab, umumnya makanan dalam kaleng tinggi natrium dan garam. Penambahan natrium dan garam untuk membuat makanan minuman dalam kaleng tetap baik dan layak konsumsi.
Tetapi, efeknya membuat makanan dalam kemasan bisa menyebabkan tensi darah Anda naik tinggi. Penderita darah tinggi sebaiknya menghindari makanan kemasan, termasuk makanan dalam kaleng.
5. Minuman berkafein tinggi.
Contoh minuman dengan kafein tinggi adalah minuman kopi, teh dan soda. Kafein adalah zat yang mampu menaikkan kadar tekanan darah secara sementara. Anda yang menderita darah tinggi harus menghindari minuman berkafein tinggi.
Saya pun pernah mengalami tekanan darah naik tinggi setelah mengonsumsi minuman kopi susu. Waduh, sakitnya tidak habis-habis. Sementara, rasa nikmatnya hanya beberapa menit saja. Tetapi, sakitnya berhari-hari. Bahkan, terpaksa harus istirahat di tempat tidur.
Sejak saat itu saya tidak pernah mengonsumsi minuman kopi. Hasilnya, tensi tidak pernah naik tinggi akibat minuman kopi.
Bagaimana dengan minuman teh? Saya masih minum, tetapi kandungan tehnya tidak tinggi. Ya, bukan minuman teh kental. Gulanya juga sangat sedikit. Yang penting tidak berlebih. Minuman kopi dan minuman tehnya sangat kental ditambah banyak gula sehingga dirasa sangat manis dan segar.
Tetapi, bagi Anda yang sudah punya darah tinggi, tensi darahnya bisa kembali naik. Cara menurunkan darah tinggi yang bisa berlangsung cepat, ya menghindari minuman kopi, teh dan soda.
6. Mengonsumsi santan kelapa.
Saya juga pernah beberapa kali mengalami tensi darah naik tinggi setelah mengonsumsi makanan dengan kuah santan kelapa. Tetapi, kondisi ini terjadi setelah saya berusia 60 tahun.
Pernah juga mengonsumsi kolak dengan banyak santan kelapa, yang kemudian membuat tensi darah naik. Setelah saya menghindari konsumsi masakan dengan santan kelapa, tensi darah tidak pernah naik tinggi akibat santan kelapa.
7. Aneka gorengan.
Ini juga problem besar untuk mengatasi darah tinggi. Mengonsumsi aneka gorengan, baik untuk lauk makan atau sebagai makanan cemilan telah mengakar dalam kehidupan masyarakat kita.
Makanan gorengan mengandung lemak yang cukup tinggi, terlebih saat menggoreng menggunakan minyak yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Minyak digunakan berkali-kali untuk menggoreng sehingga kandungan lemaknya menjadi sangat tinggi.
8. Lengkapi dengan rajin olahraga
Cara menurunkan darah tinggi lainnya adalah berolahraga. Setidaknya 4 hari dalam seminggu. Berolahraga rutin akan melengkapi diet hipertensi. Ya, olahraga apa saja bisa saja Anda pilih dan jalankan sepanjang sesuai dengan kondisi fisik / tubuh Anda. Olahraga yang paling ringan dan bisa mengatasi darah tinggi adalah jalan kaki, jogging, dan senam.
Sebaiknya olahraga dilakukan berkelompok. Misalnya, bersama orang serumah lainnya, bersama tetangga, bersama orang-orang di kompleks perumahan tempat tinggal Anda, dsb. Mereka bisa saling memotivasi untuk terus bersemangat olahraga supaya Anda bebas dari penyakit darah tinggi atau penyakit lain.
Baca Juga:
- Cara Mudah Mengatasi Bau Mulut Akibat Gigi Berlubang
- Sakit Kepala yang Berkepanjangan – Penyebab dan Cara Mengatasi
Penutup
Demikian artikel mengenai cara menurunkan darah tinggi dengan mudah dan cepat. Caranya sederhana, tetapi bisa menormalkan tensi darah Anda. Senam bersama juga bisa menjadi cara untuk menghilangkan stres, meningkatkan keakraban bersama warga kompleks perumahan di mana Anda bertempat tinggal, dsb.
Semoga artikel tentang kesehatan ini bermanfaat bagi Anda. Bisa memelihara dan menjaga kesehatan sehingga Anda bisa terhindar dari sakit. Sehat adalah nyaman.