DIARE pada bayi adalah kejadian yang umum. Banyak bayi yang mengalaminya. Bayi pada tahap awal sejak kelahirannya memang sering buang air besar. Apakah itu ciri ciri bayi diare?
Jawabnya belum tentu. Maka, Bunda perlu tahu ciri-ciri bayi diare biar tidak panik saat bayinya beberapa kali buang air besar.
Diare adalah buang air besar yang encer atau berair dalam sehari lebih dari tiga kali. Menurut dr Meva Nareza, diare umumnya terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri atau parasit.
Misalnya konsumsi makanan dari jajan di pinggir jalan. Pada umumnya, kebersihan jajanan yang dijajakan di pinggir jalan tidak terjamin kebersihannya.
Baca – Susu SGM LLM Untuk Bayi Penderita Diare
Contents
5 Ciri Ciri Bayi Diare
Pertanyaannya, apa saja ciri ciri bayi diare?
Berikut ciri ciri bayi diare yang harus diwaspadai. Bayi diare harus segera mendapatkan pertolongan. Jika ringan bisa ditangani di rumah dengan memberikan obat diare.
berbulan-bulan bayi menderita diare (foto:medan.tribunnews.com)
1. Sering BAB Melebihi Hari-hari Sebelumnya
Ciri ciri bayi BAB normal pada usia awal sejak kelahirannya adalah:
- Jika si kecil hanya mengonsumsi ASI, maka BAB-nya bisa sampai 6 kali sehari.
- Bayi yang mengonsumsi susu formula bisa BAB sampai 8 kali sehari.
Jika si kecil BAB melebihi jumlah normal, itu adalah ciri ciri bayi diare. Misalnya bayi BAB sampai 8 – 9 kali.
Bayi Usia 2 Bulan Keatas
- Ketika usia bayi menginjak 2 bulan, BAB normal bagi bayi yang hanya minum ASI adalah 3 kali sehari.
- Bayi yang minum susu formula, BAB 1 – 2 kali sehari. Lebih dari 2 kali, itu tanda si kecil diare.
2. Bentuk Tinja Lebih Cair dan Bau
Ciri ciri bayi diare lainnya adalah bentuk feses (tinja) berbeda dari biasanya.
Apalagi perubahannya tampak drastis. Misalnya feses bayi lebih cair dari biasanya. Menebar bau busuk yang menyengat. Atau fesesnya berlendir.
Baca – 11 Susu Formula Dengan Kualitas Mendekati ASI
Bentuk tinja bayi yang sehat dan tidak diare adalah lunak dan kekuning-kuningan. Itu bagi bayi yang hanya minum ASI.
Bagi bayi yang minum susu formula, fesesnya lebih padat. Warnanya kecoklatan.
3. Menderita Demam
Jika si kecil menderita demam, bisa jadi itu ciri ciri bayi diare. Penyebab diare antara lain infeksi bakteri, virus, dan parasit.
Kebiasaan anak sering memasukkan tangan atau mainan kotor ke mulut menimbulkan kuman yang bisa menyebabkan saluran pencernaan terkena infeksi.
Bayi menderita demam pertanda dia sedang melawan infeksi yang menyebabkan terjadinya diare.
Oleh karena itu, tidak semua demam harus diturunkan. Hanya suhu tubuh 38,9 – 40 derajat Celcius harus diturunkan. Sebab suhu tinggi bisa membuat si kecil kekurangan air (dehidrasi).
4. Perut Mengeluarkan Bunyi Yang Agak Keras
Jika perut mengeluarkan bunyi yang agak keras dan tidak teratur, bisa jadi itu juga ciri ciri bayi diare. Suaranya lebih nyaring.
Dalam kondisi normal, perut juga terkadang berbunyi. Tetapi tidak keras. Perut bunyi adalah reaksi normal akibat kontraksi usus ketika mencerna makanan.
Perut mengeluarkan bunyi agak keras juga bisa diakibatkan oleh usus bayi yang terinfeksi virus.
Masalah pencernaan lain yang dapat bayi alami adalah perut sakit keras akibat kembung, mual, muntah, dsb. Atau si kecil sulit diajak makan.
5. Bayi Tampak Lemah, Sering Rewel
Tangisan bayi juga bisa merupakan ciri ciri bayi diare. Ada kalanya bayi menangis tiba-tiba. Tangisan terdengar kuat.
Tetapi ada kalanya tangisan bersuara lemah. Tergantung pada kondisi kesehatan bayi.
Baca – 10 Peringkat Susu Formula Paling Baik
Tetapi, secara umum jika tangisan bayi lemah dan lebih rewel dari biasanya, bisa jadi itu ciri ciri bayi diare. Tentu saja Bunda harus segera mengatasinya.
Penyebab Diare pada Bayi
Apa saja penyebab diare pada bayi?
Untuk bisa mengatasi diare sampai tuntas, Bunda perlu tahu apa penyebab diare yang dialami si kecil. Dengan menghindari penyebab diare, si kecil bisa terhindar dari penyakit diare.
Jika si kecil sudah menderita diare, cara mengatasi diare bisa tepat sasaran dengan mengetahui penyebabnya. Artinya, cara mengatasi diare bisa tepat sehingga bisa menyembuhkan dengan cepat.
Penyebab diare pada bayi antara lain:
1. Intoleransi laktosa. Dalam ASI ataupun produk susu terdapat laktosa, sumber protein terpenting. Tetapi, tak semua bayi bisa menerima laktosa akibat si bayi belum mampu menghasilkan enzim laktase yang bisa mencerna laktosa.
Jika diare disebabkan oleh laktosa, maka solusinya adalah Bunda bisa mengganti susu untuk bayi dengan susu formula khusus tanpa laktosa.
2. Cara penyajian belum tepat. Adakalanya penyebab diare pada bayi adalah penyajian susu formula belum benar. Belum sesuai dengan aturan pemakaian.
Tetapi jika sudah menyediakan susu formula sesuai dengan petunjuk dan bayi masih diare, bahkan juga muntah-muntah, sembelit, ya perlu dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
3. Alergi makanan. Penyebab diare pada bayi juga disebabkan makanan yang dikonsumsi Bunda. Ini untuk diare bayi usia 0 – 6 bulan. Maka, Bunda yang menyusui juga harus hati-hati.
Untuk bayi yang alergi makanan seperti, Bunda sebagai menghindari konsumsi makanan penyebab alergi. Antara lain makanan rasa pedas, makanan berkafein dan makanan rasa asam.
7 Cara Mengatasi Diare pada Bayi
Bagaimana cara mengatasi diare pada bayi? Apalagi sampai terjadi dehidrasi (kekurangan air putih)? Ya, menurut dr Kevin Adrian, Bunda bisa melakukan hal-hal berikut:
1. Pastikan si kecil mendapatkan asupan cairan yang cukup
Baca – 11 Susu Formula Untuk Bayi Penderita Diare Akibat Alergi
2. Untuk bayi di bawah usia 6 bulan, berikan ASI seperti biasanya. Tetapi, tiap kali si kecil mencret atau muntah, berikan susu formula sebagai asupan tambahan.
Jika si kecil sudah berusia diatas 6 bulan, cara mengatasi diare dengan memberikan larutan oralit tiap kali mencret atau muntah. Gunakan air bersih untuk melarutkan oralit.
3. Ukuran pemberian obat diare berupa oralit adalah setengah cangkir untuk bayi di bawah usia 2 tahun dan satu cangkir larutan oralit untuk anak usia diatas 2 tahun. Berikan oralit ketika anak mencret atau muntah.
4. Jangan memberikan obat antidiare pada bayi. Obat diare bisa mengakibatkan efek samping yang serius. Obat diare hanya boleh diberikan kepada anak usia 12 bulan keatas.
5. Jika si kecil sudah berusia 6 bulan, berikan makanan padat. Makanan untuk diare antara lain nasi, pisang, bubur, apel, roti, pasta, atau kentang tumbuk.
Tetapi jika masih muntah-muntah, hentikan pemberian makanan padat. Jika si kecil tidak mau makan, berikan asupan cairan yang cukup biar tidak terjadi dehidrasi.
6. Bunda bisa memberikan sirup atau tablet zinc selama 10 hari berturut-turut. Dosis pemberian zinc mengikuti resep dokter.
7. Jika diare masih saja terjadi, ya bawa si kecil periksa dokter.
Itulah beberapa cara menghentikan diare tanpa obat. Atau pakai obat diare alami. Pada umumnya penyakit diare dengan
Penutup
Munculnya penyakit diare pada bayi perlu Bunda waspadai. Kenali ciri ciri bayi diare. Jika sudah kena diare, segera atasi dengan cepat biar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan si kecil.
Baca Juga: