CIRI CIRI tidak cocok susu formula perlu Bunda kenali. Tidak semua bayi bisa menerima asupan susu formula. Terkadang bayi justru menderita diare setelah minum susu formula. Atau muntah-muntah, dsb.
Dengan tahu ciri ciri tidak cocok susu formula, Bunda bisa cepat mengatasi apa yang dialami si kecil saat diare. Bunda juga bisa segera memilih susu baru yang tepat untuk si bayi.
Si kecil alergi susu formula antara lain karena komposisi susu tidak cocok dengan kondisi fisik si bayi. Atau respons imun bayi berlebihan terhadap protein dalam susu formula.
Jumlah bayi menderita alergi susu formula di Indonesia cukup besar. Yakni 2 – 7,5%. Mereka adalah bayi usia dibawah 5 bulan (data dari Kementerian Kesehatan).
Contents
Apa Saja Ciri ciri Tidak Cocok Susu Formula
Berikut ciri ciri tidak cocok susu formula, baik karena alergi maupun intoleransi (sensitivitas) terhadap zat-zat yang ada di dalam susu.
Hanya saja, gejala yang terjadi pada bayi bisa beda-beda antara satu bayi dengan lainnya.
Ada yang gejala atau ciri ciri tidak cocok susu formula muncul beberapa saat setelah minum susu. Ada juga alergi muncul beberapa hari kemudian.
Baca: 11 Susu Formula untuk Bayi Usia 6 – 12 Bulan biar Cepat Gemuk
1. Ciri ciri tidak cocok susu formula akibat alergi berkaitan dengan pencernaan adalah:
- Sakit perut, nyeri perut atau perut kembung
- Gumoh, apalagi disertai rasa sakit sehingga si kecil menangis.
- Muntah-muntah
- Kolik dan bayi menangis sampai berjam-jam.
- Diare (mencret), sering buang air besar (BAB) dengan tekstur berair atau berdarah.
- Konstipasi (sulit buang air besar)
- Menolak makan
- Suka rewel, sering menangis
- Ruam atau muncul kemerahan pada kulit di tubuh, wajah, dan tangan.
- Nafas berbunyi atau mengi. Atau sulit bernafas karena hidung tersumbat atau pilek.
- Mata berair dan tampak bengkak.
2. Ciri ciri tidak cocok susu formula berkaitan dengan kulit adalah:
- Ruam merah dan gatal di kulit tubuh
- Bibir bengkak
- Wajah bengkak
- Bengkak di sekitar mata
3. Ciri ciri tidak cocok susu formula dilihat dari feses atau pupnya:
- Feses (tinja) bayi encer
- Berwarna hijau atau gelap kehitaman
- Terdapat lendir
- Teksturnya keras
- Kadang disertai darah
- Baunya sangat menyengat
Tentu saja, jika Bunda tidak bisa memastikan ciri dan penyebab alergi susu formula, ya sebaiknya segera kunjungi dokter.
Baca: 9 Susu Formula untuk Membuat Anak Punya Otak Cerdas
Ada Tes Alergi di Puskesmas dan Klinik
Sesungguhnya ada tes alergi. Bunda bisa membawa si kecil untuk tes alergi di puskesmas atau klinik. Misalnya cek alergi prodia.
Tes alergi bertujuan untuk mengetahui apakah seseorang punya alergi terhadap zat atau benda tertentu.
Cek alergi bisa dilakukan melalui tes kulit atau tes darah. Untuk kulit, misalnya uji cukit kulit (skin prick test) dan uji tempel (patch test).
Cara uji cukit kulit yang paling sering dilakukan pada bayi dan balita. Harganya pun lebih murah dan hasilnya cepat diketahui. Tes alergi ini untuk bayi usia 4 bulan keatas.
Adapun tes alergi dengan cek darah bisa dilakukan pada anak usia berapa pun. Pemeriksaan IgE spesifik terhadap alergen tertentu.
Selain harganya lebih mahal, waktu menunggi hasil juga agak lama. Yakni 1 minggu.
Adapun biaya tes alergi adalah Rp 800.000-an untuk Panel Uji Saring Alergi. Sementara, tes alergi jenis IgE Atopy Rp 2,2 juta. Tes alergi tidak tercakup dalam program BPJS.
Cara Mengatasi Bayi Alergi Susu Sapi
Ada beberapa cara mengatasi bayi alergi susu sapi.
1. Menghentikan Pemberian Susu Sapi
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan pemberian susu formula yang tidak cocok. Cukup beri ASI (air susu ibu). ASI merupakan nutrisi terbaik untuk si kecil.
Baca: 11 Susu Formula yang Kualitasnya Mendekati Kualitas ASI
2. Beralih ke Susu Hipoalergenik
Setelah mengetahui ciri ciri tidak cocok susu formula, Bunda bisa beralihlah ke produk susu formula dengan kandungan hipoalergenik atau bahan lain yang tidak menimbulkan alergi.
Susu ini diformulasikan khusus untuk menghindarkan bayi dari alergi terhadap protein susu sapi. Contohnya Chil Kid 3 Soya Vanila 300 gr, Enfamil A+ Gentle Care 0-6 Bulan 350 gr, Morinaga BMT Soya 600 gr, Nan PH Pro 1 800 gr, Neocate LCP 400 gr, dan Nutramigen LGG 400 gr.
Baca; 10 Susu Formula untuk Bayi yang Sering Susah BAB
3. Susu Asam Amino
Susu ini mengandung formula asam amino yang bukan dari susu sapi. Minum susu ini membuat alergi susu tidak akan kambuh pada si kecil.
Dengan minum susu asam amino, berat badan bayi cepat naik. Tetapi sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter.
Contoh susu formula asam amino antara lain susu Neocate Spoon, Neocate Advance, Alfamino, EleCare dan PurAmino.
4. Susu Formula Terhidrolisa
Bunda juga bisa memilih susu formula terhidrolisa untuk si kecil yang alergi susu sapi. Susu formula terhidrolisa parsial dan ekstensif adalah susu yang diproses dengan cara memecah protein susu sapinya,
Cara ini bisa mencegah reaksi alergi bayi yang tidak cocok dengan susu sapi. Contoh susu formula terhidrolisa yang bisa Bunda pilih adalah Nutramigen, Pregestimil dan Pepti Junior.
5. Susu Formula Soya
Pilihan lain untuk bayi alergi susu formula adalah susu formula soya. Susu ini dibuat dengan bahan baku kacang kedelai.
Menurut Prof dr Budi Setiabudiawan, susu formula soya sudah melalui proses fortifikasi. Yaitu pemberian tambahan nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral.
Susu formula soya juga bermanfaat sama dengan susu lainnya. Contoh susu formula soya antara lain Bebelove Gold Soya 1, Morinaga BMT Soya, SGM Ananda Soya1, Nutribaby Royal Soya 1, dsb.
Baca Juga:
- Kenali Susu Enfagrow Essential dengan 10 Nutrisi Penting untuk Anak
- 10 Susu Formula Rendah Gula Tidak Akan Membuat Anak Kegemukan
Semoga artikel mengenai ciri ciri tidak cocok susu formula ini bermanfaat.