Site icon WARASWIRIS.COM

Virus Corona Akan Berakhir Pada Awal Mei?

KABAR baik disampaikan oleh seorang pakar dari Instatit Teknologi Bandung (ITB). Wahah virus Corona Covid-19 akan berakhir pada akhir April atau awal Mei 2020. Alasannya, karena kini pemerintah telah mendatangkan perangkat deteksi berbasis mokuler dari luar negeri.

Nuning Nuraini, ketua Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi ITB, dengan banyaknya perangkat tes virus corona sebanyak itu, penyebaran virus corona di Indonesia bisa segera dihentikan.

Tetapi ada syarat. Yakni, 90% masyarakat Indonesia melakukan isolasi mandiri.

Yang sulit mungkin membuat hampir semua rakyat Indoneia melakukan isolasi mandiri. Lalu, dari mana biaya hidup mereka?

Cukupkah apa yang disediakan pemerintah untuk membuat 90% rakyat Indonesia mengosalasi diri?


cek corona pada pasien

Diharapkan Tiap Bulan 300.000 Orang Bisa Jalani Tes Corona

Sekarang ini, seperti dikutip viva.co.id, Kementerian BUMN telah mendatangkan 20 mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dikatakan bisa menguji 9.000 hingga 10.000 spesimen per hari.

Dengan menggunakan berbagai peralatan itu, pemerintah menargetkan dapat mengetes 300.000 orang dalam sebulan.

Apabila dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar] yang diberlakukan mulai 12 April di DKI Jakarta dan semua mematuhi sehingga hanya 10% orang yang bergerak, terus pada saat periode infeksi ini PCR dan isolasinya dijalankan dengan baik, itu sebenarnya yang sangat diharapkan.

Baca – 15 Makanan Pembakar Lemak di Perut Buncit

“Dengan cara itu, puncak kasus aktifnya virus corona dapat turun lebih cepat. Jumlah orang yang meninggal akibat covid-19 juga bisa lebih sedikit,” tutur Nuning.

Perbanyak Tes Virus Corona Biar Antisipasinya Lebih Baik

Secara terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menginformasikan bahwa pemerintah memang sudah mendatangkan dua mesin MagnaPure 96 dengan kapasitas 1.000 tes per hari.

Selain itu juga 18 LightCycler PCR detector dengan kapasitas 500 tes per hari.

Mesin-mesin dari Swiss itu dikatakan bisa menguji total 9.000 sampai 10.000 spesimen setiap hari. Target pemerintah adalah bisa mengetes 300.000 dalam sebulan.

“Dengan menggunakan alat ini, kita berharap Indonesia semakin mampu mendata berapa banyak orang yang terkena corona. Dengan alat itu, antisipasi kita akan semakin baik,” ujar Arya dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Rabu (08/04).

Sampai Rabu (08/04), Indonesia sudah mengetes 14.571 spesimen. Tetapi, angka itu dianggap kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa.

Perlu Dibarengi Isolasi Berskala Besar

Kata Nuning Nuriani, dengan meningkatnya jumlah tes setelah alat-alatnya ditambah, maka akan bertambah cepat kasus positif mampu diatasi dan diisolasi.

“Dalam arti, puncak kasus aktifnya bisa saja sangat tinggi. Namun karena tesnya lebih cepat, maka lebih dini bisa dideteksi,” tambahnya.

Apalagi disertai kebijakan isolasi warga secara mandiri dalam skala besar seperti dilakukan DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya. Corona bisa segera dihentikan penyebarannya.

Ya, moga-moga saja sehingga penderitaan banyak rakyat akibat merebaknya virus corona (covid-19) bisa segera diakhiri. Perusahaan-perusahaan yang ditutup bisa segera beroperasi kembali dan para pekerja bisa aktif lagi.

Ini berarti mereka bisa kembali mendapatkan penghasilan yang mampu menghidupi keluarganya. Uangnya pemerintah pun tidak terkuras habis untuk corona.

Exit mobile version