Bayi Susah BAB? Ada 24 Makanan Pelancar BAB Yang Bisa Bunda Pakai Mengatasi

85 / 100

KENAPA bayi susah BAB (buang air besar)? Bunda tidak usah risau, apalagi panik. Bunda bisa mengatasi dengan mudah. Berikan saja makanan pelancar BAB. Makanan apa saja?

Sesungguhnya, mengapa bayi menderita susah buang air besar bukan masalah berat. Tetapi, Bunda juga tidak boleh menganggap ringan atau sepele terhadap masalah ini.

Bunda harus segera mengatasinya. Ya, biar si kecil tidak terus-menerus menderita akibat sulit BAB atau konstipasi.

Ciri-Ciri Bayi Susah BAB atau Konstipasi

Ada beberapa ciri bayi susah BAB atau konstipasi, antara lain:

1. Dalam satu minggu hanya BAB sekali atau sama sekali tidak BAB.

2. Bentuk tinja atau feses si kecil lebih keras dari hari-hari sebelumnya.

3. Tampak mengalami kesulitan saat BAB. Bayi biasanya rewel dan menangis sambil mengangkat kaki.

4. Pada tinja atau popok bayi terdapat bercak darah. Biasanya ini terjadi akibat tinja yang keras sehingga membuat dinding rektum robek.

5. Nafsu makan bayi / anak menurun dan perut menjadi keras.

Nah. Sekarang, apakah bayi Bunda menderita susah BAB dengan ciri-ciri seperti telah disebutkann?
Jika ya, segera atasi biar tidak berlarut-larut. Kasihan si kecil.

Baca: Susu Tinggi Serat Cegah Bayi Susah BAB

bayi susah bab


bayi susah bab (foto:nakita.grid.id)

Cara Mengatasi Bayi Susah BAB

Ada beberapa cara mengatasi bayi susah BAB yang Bunda bisa lakukan. Caranya sangat mudah. Bunda bisa lakukan sendiri.

1. Biarkan Bayi Aktif Bergerak.

Tidak berbeda jauh dari orang dewasa. Bayi yang kurang gerak juga bisa sembelit atau sulit BAB.

Nah, supaya si kecil lancar BAB, biarkan untuk banyak gerak. Merangkak atau jalan kesana kemari.

Beri mainan mobil-mobilan biar anak suka mendorong atau menarik mobil mainannya. Dengan demikian, si kecil banyak gerak.

Atau mainan apa saja yang bisa membuat si kecil banyak gerak. Jika bayi belum bisa merangkak atau jalan, maka Bunda bisa menggerakkan kedua kaki bayi seperti sedang naik sepeda. Posisi bayi berbaring telentang.

2. Beri Makanan Berserat Tinggi

Makanan berserat tinggi perlu Bunda berikan kepada bayi biar BAB lancar. Ada 24 makanan pelancar BAB bayi atau anak yang bisa Bunda pilih. Sebagian besar makanan berupa buah. Antara lain:

  • brokoli, kaya kandungan gizi yang bisa memperlancar BAB.
  • tomat, tinggi serat, menyehatkan pencernaan.
  • pir, kaya kandungan air yang bisa memperlancar BAB.
  • buah naga, kaya kandungan air, tinggi vitamin dan mineral.
  • apel, kaya serat dan bisa melunakkan feses (tinja).
  • alpukat, kaya serat
  • buah beri, kaya serat
  • pepaya, populer memperlancar BAB berkat kandungan enzim papain.
  • anggur, kaya serat dan banyak kandungan air.
  • jambu, kaya serat
  • plum, kaya serat dan kandungan kalium tinggi.
  • jeruk, kaya serat dan kalori
  • kiwi, tinggi serat alami dan vitamin C.
  • aprikot, tinggi serat
  • persik, kaya serat
  • prune, tinggi kandungan serat
  • roti gandum, kaya serat
  • susu, tinggi serat
  • pisang, tinggi serat
  • jeruk lemon, kaya vitamin C
  • asparagus atau rebung, kaya serat sampai dua kali lipat.
  • air kelapa, kaya kandungan elektrolit
  • perbanyak minum air putih
  • jus buah tanpa gula

Maka, jika Bunda menyiapkan makanan untuk si kecil, tambahkan makanan tinggi serat. Anak-anak tidak akan menderita kesulitan ketika BAB.

Jika Bunda sudah memberikan MPASI, maka haluskan tekstur makanan MPASI. Usahakan makanan yang lembut dan mudah dicerna sehingga si kecil tidak akan kesulitan BAB.

3. Mengganti Susu Formula

Jika penyebab bayi sulit BAB adalah susu formula yang diminumnya tidak cocok, ya ganti dengan memberikan merk sufor terbaik untuk bayi sembelit.

Tetapi sebaiknya cek dulu, apakah pemberian susu sudah sesuai dengan petunjuk pemakaian / minum susu, termasuk takarannya. Susu untuk si kecil jangan terlalu kental.

Demikian pula kandungan susu. Apakah benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi si bayi.

Jika Bunda tidak bisa mengatasi sendiri, ya perlu kunjungi dokter anak. Dokter yang akan mengecek kondisi bayi dan memberikan solusi yang dianggap paling tepat.

4. Cegah Terjadinya Dehidrasi

Bayi yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan juga bisa menderita susah BAB.

Bunda sebaiknya selalu memperhatikan pemberian susu dalam jumlah cukup.

Jika jumlah ASI tidak mencukupi, hendaknya Bunda menambah minuman bayi dengan minum susu atau air putih.

Intinya, cek apa penyebab bayi sulit BAB. Atasi dengan cara yang sesuai dengan penyebab menderita dehidrasi.

5. Gunakan Obat Pelunak Tinja Bayi

Bunda juga bisa menggunakan obat pelunak tinja bayi. Cara meminumkan, pelembut atau pelunak tinja dicampurkan pada susu yang akan Bunda berikan kepada si kecil.

Tetapi sebaiknya konsultasikan dengan dokter langganan Bunda. Obat pelunak tinja bayi, misalnya docusate, lactulose, dan sennoside B.

Jika Bayi Telah Berusia 1 – 2 Tahun

Apabila bayi yang menderita kesulitan BAB telah berumur 1 – 2 tahun, maka tingkatkan pemberian makanan tinggi serat. Baik berupa buah-buahan ataupun makanan.

Selain mengatasi bayi sulit BAB seperti disebutkan diatas, Bunda juga bisa melakukan cara-cara berikut untuk memperlancar BAB si kecil, antara lain:

Baca: Dokter Menyarankan Susu Pediasure untuk Anak Susah BAB

1. Biasakan Anak Duduk di Tiolet

Saat anak ingin BAB, biasakan untuk duduk di toilet. Selain itu, biasakan jika ingin BAB bisa langsung menuju toilet.

Selain itu, jangan biasakan anak menunda BAB. Cara itu justru akan membuat si kecil mudah menderita sembelit.

2. Bunda Bisa Memijat Bawah Pusar Bayi

Cara lain mengatasi bayi susah BAB adalah dengan memijat bagian bawah pusar bayi.

Tujuannya untuk merangsang gerakan usus agar bayi bisa BAB lebih lancar.

Tetapi pijatan Bunda harus lembut agar bayi tidak kesakitan. Gunakan minyak telon atau minyak kayu putih untuk memijat perut bayi.

Penutup

Kesehatan bayi harus selalu mendapatkan perhatian, terutama bayi usia dibawah 1 tahun.

Termasuk kesehatan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar secara normal. Tidak menderita sembelit atau bayi susah BAB.

Asupan bayi harus selalu paling menyehatkan. Baik berupa pemberian ASI, kualitas dan kecukupannya harus selalu mendapatkan perhatian dari orang tuanya.Sekian.