Beberapa Cara Menghindari Resiko Cabut Gigi Gingsul

81 / 100

ADAKAH resiko cabut gigi gingsul atas? Ya, sebelum mencabut gigi gingsul, Anda perlu mempertimbangkan resikonya. Gigi gingsul tidak harus dicabut. Tetapi dirapikan. Misalnya dengan pakai behel gigi gingsul.

Sebenarnya, gigi gingsul termasuk salah satu jenis maloklusi gigi. Yakni, gigi tumbuh tidak di tempat yang benar dan sejajar.

Posisi gigi bergeser antara lain karena rahang yang kecil. Atau karena gigi yang terlalu besar.

Secara medis, sebaiknya gigi gingsul dirapikan. Jika tidak dirapikan bisa timbul berbagai masalah. Misalnya gusi cedera saat mengunyah, sulit dibersihkan, gigi tidak berfungsi dengan baik, dll.

Lalu, solusi terbaik apa? Dicabut atau dirapikan?

Resiko Cabut Gigi Gingsul Atas dan Cara Mengatasinya

Jika Anda berkunjung ke dokter gigi, maka gigi Anda akan diperiksa dulu secara lengkap. Baru setelah itu, dokter bisa memutuskan gigi gingsul Anda harus dicabut atau dipasangi behel.

resiko cabut gigi gingsul atas

Jadi, cara merapikan gigi gingsul yang dipilih, semua tergantung pada keadaan gigi Anda. Jika tidak perlu pencabutan gigi, ya tidak akan ada gigi yang dicabut.

Tetapi jika harus ada pencabutan gigi, ya mau apa lagi. Dokter harus melakukan cabut gigi gingsul atas karena posisi gigi begitu padat.

Tentu saja, dokter akan meminimalkan resiko cabut gigi gingsul atas.

Ada dua cara penanganan gigi gingsul. Antara lain:

1. Gigi dirapikan dengan menggunakan behel gigi atau

2. Harus ada pencabutan gigi sebelum pemasangan behel gigi gingsul.

Banyak orang yang sukses mengembalikan gigi yang menyimpang ini ke posisi yang sebenarnya dengan menggunakan behel gigi.

Tidak perlu ada pencabutan gigi gingsul. Yang perlu hanyalah merapikan gigi gingsul. Atau dengan perawatan orthodontik menggunakan kawat gigi atau behel gigi.

Tetapi jika kondisinya tetap memerlukan pencabutan gigi, ya harus ada pencabutan gigi.

Dengan cara itu, akan ada ruang untuk mengembalikan gigi gingsul ke barisan gigi sehingga nantinya gigi tampak rapi dan sehat.

Untuk pencabutan gigi, Anda tidak perlu khawatir. Dokter akan memberikan bius lokal sehingga Anda tidak merasa terlalu sakit akibat pencabutan gigi.

Pendarahan setelah pencabutan gigi bisa terjadi. Tetapi, beberapa saat kemudian pendarahan akan berhenti.

Biasanya dokter memberikan kain kasa untuk Anda gigit supaya pendarahan cepat berhenti.

  • Baca Juga: Teeth Trainer – Hati-hati Pakai Alat Perapi Gigi Murah

Selain itu, Anda juga akan mendapatkan obat penghilang rasa sakit. Bisa juga Anda lakukan kompres di area gigi yang dicabut.

Dengan cara itu, Anda bisa terhindar dari infeksi, rasa sakit cepat reda dan luka bekas gigi dicabut cepat sembuh. Ini perlu waktu 7 – 14 hari.

Setelah itu barulah dilakukan pemasangan behel gigi gingsul. Gigi Anda akan tampak rapi.

Behel Lepasan Menghindari Resiko Cabut Gigi Gingsul Atas 

Penggunaan behel gigi untuk merapikan gigi ada dua macam. Yaitu behel lepasan dan behel cekat.

Pasien dengan kelainan gigi yang ringan, biasanya perawatan dengan menggunakan alat orthodontik (behel) lepasan.

Behel lepasan atau retainer. Anda bisa memasang sendiri behel lepasan. Kamu bisa memasang behel lepasan dan melepasnya kapan saja. Misalnya saat menjelang tidur malam, saat makan, dsb.

Tetapi penggunaan behel lepasan setelah perawatan menggunakan behel cekat atau permanen selesai.

Tujuan penggunaan behel lepasan untuk stabilisasi gigi yang telah selesai menggunakan behel cekat.

Maka, sebaiknya Anda lebih sering memakai behel lepasan supaya hasilnya prima. Gigi bisa rapi dan kuat.

Selain itu, behel lepasan juga berfungsi untuk memperbaiki posisi gigi geligi yang belum rata serta menyelaraskan antara rahang dengan susunan gigi geligi.

Dengan demikian, nantinya gigi akan menjadi rapi (rata) dan indah. Jika Anda pakai behel, baca artikel cara sukses memperbaiki gigi gingsul pakai behel.

Baca: Cara Sukses Memperbaiki Gigi Gingsul Pakai Behel

cabut gigi gingsul atas

cabut gigi gingsul atas

Resiko Gigi Gingsul Tidak Dirapikan

Jika gigi gingsul tidak dirapikan, apa resikonya? Berikut tentang beberapa resiko gigi gingsul tidak dirapikan seperti dikutip dari halodoc.com:

  • Anda akan merasa tidak nyaman ketika mengunyah makanan. Bahkan bisa menyebabkan cedera di gusi.
  • Anda tidak bisa membersihkan gigi secara maksimal. Resikonya gigi bisa keropos, berlubang, banyak tumbuh karang gigi, radang gusi, dll.
  • Gigi beresiko tanggal. Sebab, gigi, rahang, dan otot mulut tertekan.
  • Tidak nyaman ketika berbicara. Bisa jadi cadel.

Jika Anda tidak suka pakai behel, Anda bisa pakai aligner bening atau operasi. Tetapi behel atau kawat gigi sekarang beragam.

Ada behel yang dipasang di gigi bagian dalam sehingga tidak terlihat dari luar. Orang lain tidak tahu jika Anda memakai behel. Jadi, Anda bisa menghindari resiko cabut gigi gingsul atas.

Penutup

Demikian artikel mengenai resiko cabut gigi gingsul atas. Untuk mengatasi gigi ginsul tidak selalu harus mencabut gigi bermasalah itu.

Dokter akan melakukan pemeriksaan mendalam lebih dahulu sebelum memutuskan pencabutan gigi.

Pencabutan gigi juga tidak harus dilakukan terhadap gigi gingsul. Bisa juga gigi yang lain sesuai dengan kondisi susunan gigi.

Baja Juga:

Jika toh harus ada cabut gigi gingsul atas, itu sebagai cara membuat susunan gigi lebih rapi dan indah.

Tinggalkan komentar